Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendorong semua warga Indonesia untuk menjadi konsumen yang cerdas dengan memeriksa setiap produk makanan dan obat yang dibeli di pasar.
“Yuk, kita jadi konsumen yang cerdas dengan selalu melakukan pemeriksaan: mulai dari kemasan, label, izin edar, hingga tanggal kedaluwarsa ketika membeli dan mengonsumsi obat serta makanan,” ungkap Ema Setyawati, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan BPOM.
Pernyataan ini disampaikan Ema dalam pembukaan seminar daring bertema “Puasa Tetap Produktif dengan Konsumsi Pangan Aman dan Bergizi,” yang disiarkan dari Jakarta pada hari Selasa.
Ema juga menekankan bahwa pemeriksaan ini penting tidak hanya untuk memastikan keamanan produk yang dikonsumsi, tetapi juga untuk membantu menciptakan generasi muda yang unggul guna mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Ia memberi penjelasan bahwa kualitas generasi suatu bangsa sangat terkait dengan makanan dan obat yang mereka konsumsi.
“Kami berharap ini bisa menjadi kontribusi dalam mewujudkan generasi unggul menuju generasi emas,” tambahnya. Dia juga mengingatkan para masyarakat bahwa makanan yang tidak aman bukanlah makanan yang sebenarnya.
“Kembali lagi, jika tidak aman, itu bukanlah pangan. Mari kita bersamasama mewujudkan visi menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa Indonesia. “Keamanan pangan adalah tanggung jawab kita semua,” ujarnya tvtogel.
Sebelumnya, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa pengawasan pangan akan diperketat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H/Tahun 2025. Ini dilakukan untuk mencegah beredarnya produk pangan yang tidak sesuai dengan standar keamanan dan kualitas.
Dia menjelaskan bahwa pengawasan pangan menjadi sangat penting saat harihari besar keagamaan seperti Ramadhan dan Idul Fitri, mengingat tingginya permintaan masyarakat akan pangan selama periode tersebut.
“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Perdagangan (2024), konsumsi pangan meningkat sekitar 2030 persen selama Ramadan tahun lalu,” kata Taruna.
Ia juga menginformasikan bahwa inisiatif ini akan dimulai pada 24 Februari 2025 dan pelaksanaannya akan berlangsung secara bertahap per pekan hingga minggu keempat Maret 2025. Hasilnya, tambah Taruna, akan diumumkan pada minggu ketiga Maret 2025.