Jakarta – Menurut Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), terdapat 993. 144 konten yang berisi tentang perjudian online dari tanggal 20 Oktober 2024 hingga 15 Februari 2025 telah dihapus.
Sampai sekarang, Kemkomdigi masih terus berkomunikasi dengan para platform karena keberhasilan penerapan aturan ini juga ditentukan oleh niat baik platform TVTOGEL tersebut.
Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital, mengatakan bahwa ada sekitar hampir 1 juta konten judi online saja, belum termasuk yang berisi pornografi dan lainnya. Hal tersebut diungkapkan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, pada hari Selasa.
Menurut Meutya, meski angka tersebut terlihat besar, melakukan takedown saja dirasa masih belum memadai. Ia menegaskan bahwa perlu diterapkan aturan dan langkah-langkah lain untuk menyelesaikan permasalahan perjudian online.
Juga ditegaskan bahwa dukungan dari berbagai perusahaan teknologi, termasuk Google, sangatlah diperlukan.
Meutya menyatakan langkah tegas ini didukung oleh tindakan konkret, yaitu penguatan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Perlindungan anak dalam penyelenggara sistem elektronik diperkuat melalui penyusunan tata kelola yang diatur.
Saat ini atau sudah masuk pada tahap terakhir. Kemarin, kami juga telah melaporkannya kepada Presiden. Dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat, dia berencana untuk mengumumkan aturan tersebut, Insya Allah.
Pada tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-26 dari 30 negara di seluruh dunia dalam Indeks Keamanan Anak di Internet. Tetapi pada 2023, Indonesia mengalami lonjakan besar-besaran, sehingga peringkatnya naik ke kuartil kedua dalam indeks tersebut.
Meutya mengatakan bahwa lonjakan positif tersebut terjadi karena keberanian dalam pengambilan keputusan dan kerja sama dengan pemerintah. Selain itu, inklusi masyarakat dan dukungan dari pemerintah juga merupakan upaya untuk menjadikan dunia digital menjadi lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak.
Meutya menjelaskan bahwa pemerintah saat ini terus mencari cara untuk terus meningkatkan keamanan anak-anak kita di ruang digital.