Penyebab Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa

Foto Menulis

Plagiarisme di kalangan mahasiswa merupakan masalah yang serius dan perlu mendapat perhatian khusus. Plagiarisme adalah tindakan menggunakan atau mengakui karya orang lain sebagai milik sendiri tanpa memberikan atribusi yang sesuai. Plagiarisme dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti menyalin teks, ide, data, atau karya ilmiah tanpa mencantumkan sumber.

Sebagaimana Lindsey CVTOGEL dalam Sulistyo 2011 menyebutkan, plagiasi adalah tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya.

Tentunya tindakan Plagiasi sangat merugikan orang lain khususnya bagi pencipta karangan itu sendiri, bahkan diranah akademik kegiatan ini beresiko mencoreng integritas akademik kampus sebagai salah satu penyumbang ilmu pengetahuan, hingga prinsip moral terkait dengan kebenaran, keadilan, kejujuran di lingkungan akademik.

Penyebab Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa adalah Kurangnya pemahaman tentang aturan dan etika akademik, Tekanan untuk mendapatkan hasil yang baik, seperti nilai tinggi, Keterbatasan waktu dan kemampuan dalam menulis karya ilmiah, Akses mudah terhadap sumber online dan kurangnya keterampilan dalam pengutipan.

Dikutip dari detik.com, pakar dari layanan deteksi plagiarisme berbasis internet Turnitin Yovita Marlina mengatakan bahwa “Kita tidak bisa menyalahkan seratus persen akan adanya plagiarisme karena perlu adanya edukasi menyeluruh agar para mahasiswa mempunyai integritas dalam setiap pekerjaan mereka”

Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang besar untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait apa itu plagiarisme, pencegahan, hingga resiko tindakan plagiarisme. Karena tindakan plagiarisme dianggap sebagai tindak pidana maka pelaku pantas mendapat hukuman sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan RI no 17 tahun 2010, meliputi :

1. Sanksi bagi Mahasiswa

– Teguran
– Peringatan tertulis
– Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
– Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
– Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
– Pemberhentian tidak hormat dari status sebagai mahasiswa
– Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program

2. Sanksi bagi Dosen/ Peneliti/ Tenaga kependidikan

– Teguran
– Peringatan tertulis
– Penundaan pemberian hak dosen/ peneliti/ tenaga kependidikan
– Penurunan pangkat dan jabatan akademik/ fungsional
– Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/ profesor/ ahli peneliti utama bagi yang memenuhi syarat
– Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/ peneliti/ tenaga kependidikan
– Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/ peneliti/ tenaga kependidikan
– Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

Penyebab terjadinya Plagiarisme di Lingkungan Kampus

Tidak ada penyebab pasti mengapa plagiarisme terus terjadi, bahkan di lingkungan kampus dimana civitas akademica diberikan wawasan tentang plagiarisme saja kasus plagiarisme terus terjadi baik dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja.

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, berikut beberapa sebab terjadinya plagiarisme di lingkungan kampus:

1. Minimnya Referensi

Minimnya referensi atau sumber rujukan membuat plagiarism mungkin terjadi, hal ini menyebabkan penulis kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasan kedalam karya ilmiah dengan baik.

2. Terburu-buru

Siapa diantara kalian yang suka mengerjakan segala sesuatu dengan terburu-buru ?, kebiasaan ini sering terjadi karena malas atau terlalu meremehkan tugas yang menjadi tanggung jawab civitas akademica.

Karena sudah mendekati tenggat waktu yang telah ditentukan maka penulis tidak memiliki waktu untuk melakukan pengutipan dengan tepat hingga kurang maksimal dalam melakukan parafrase.

Parahnya untuk menghindari hal tersebut penulis bisa saja hanya melakukan copy paste untuk mengejar deadline.

3. Rendahnya Minat Baca

Dalam penulisan karya ilmiah penulis membutuhkan referensi dari penelitian sebelumnya hingga buku yang sesuai dengan topik karya ilmiah. Rendahnya minat baca dan analisis membuat tindakan plagiarisme kerap terjadi sebagai jalan pintas.

Untuk menghindari plagiarisme penulis harus meningkatkan minat baca dan analisa dari sumber rujukan hingga menerapkan teknik pengutipan yang baik dan benar.

4. Kurang memahami plagiarisme

Sekolah atau Perguruan tinggi telah memberikan kelas khusus yang membahas tentang edukasi dan sosialisasi terkait plagiarisme namun tetap saja kasus tersebut kerap kali terjadi karena kurangnya perhatian guru atau dosen untuk memastikan mahasiswa tidak melakukan tindakan tersebut.

Mahasiswa juga kurang terlalu memperhatikan resiko yang akan ia dapatkan jika melakukan tindakan tersebut walaupun ia tahu bahwa plagiarisme termasuk tindak pidana yang merugikan.

Setelah mengetahui pengertian, tipe, serta penyebab terjadinya Plagiarisme atau Plagiat diharapkan kita dapat memahami bahwa tindakan tersebut sangat merugikan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Dampak Plagiasi

Kerusakan Reputasi
Plagiasi dapat merusak reputasi individu baik dalam dunia akademik maupun profesional. Orang yang ketahuan melakukan plagiasi dapat kehilangan kepercayaan dari rekan sejawat, dosen, atasan, atau pembaca.

Tindakan Hukum
Plagiasi dapat berujung pada tindakan hukum, terutama dalam konteks hak cipta. Pelaku plagiasi dapat dikenakan sanksi hukum, termasuk denda dan tuntutan pidana.

Kehilangan Kesempatan Akademik dan Karir
Bagi mahasiswa, plagiasi dapat berujung pada pemberhentian dari universitas atau pembatalan gelar akademik. Dalam dunia kerja, seseorang yang melakukan plagiasi bisa kehilangan peluang promosi atau bahkan dipecat.

Menurunnya Kualitas Karya
Plagiasi menghalangi kreativitas dan inovasi, karena seseorang yang bergantung pada karya orang lain tidak mengembangkan pemikiran atau ide mereka sendiri. Ini dapat mengurangi kualitas karya yang dihasilkan.

Cara Menghindari Plagiasi

Mencantumkan Sumber dengan Tepat
Salah satu cara utama untuk menghindari plagiasi adalah dengan mencantumkan sumber dari ide atau kutipan yang diambil. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan sitasi sesuai dengan gaya penulisan yang berlaku, seperti APA, MLA, atau Chicago.

Menggunakan Kutipan dengan Bijak
Jika Anda perlu mengutip pernyataan atau kalimat dari sumber lain, pastikan untuk menggunakan tanda kutip dan memberikan sumber yang jelas. Ini menunjukkan bahwa kalimat tersebut bukan milik Anda.

Parafrase dengan Benar
Jika Anda merangkum atau menyarikan ide orang lain, pastikan untuk menulisnya dengan kata-kata Anda sendiri dan menyebutkan sumbernya. Jangan hanya mengubah beberapa kata.

Menggunakan Alat Deteksi Plagiasi
Untuk memastikan bahwa karya yang Anda buat tidak mengandung plagiasi, Anda dapat menggunakan perangkat lunak atau alat deteksi plagiasi yang tersedia secara online.

Mengembangkan Pemikiran Sendiri
Selalu berusaha untuk menghasilkan ide orisinal. Walaupun Anda dapat mengacu pada karya orang lain, pastikan bahwa Anda memberikan kontribusi unik dalam tulisan Anda.

Kesimpulan

Plagiasi adalah masalah serius yang dapat merugikan individu secara pribadi dan profesional. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga integritas dan etika dalam setiap karya yang kita hasilkan. Dengan mengutip sumber dengan benar, menulis secara orisinal, dan menggunakan alat pendeteksi plagiasi, kita dapat memastikan bahwa karya yang kita buat tidak melanggar hak cipta dan menghargai karya orang lain. Selain itu, menjaga integritas akademik dan profesional tidak hanya akan mendukung reputasi kita, tetapi juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan intelektual yang sehat.

by Prameswari Kirana Jingga, Mahasiswi Prodi Sistem Informasi STMIK Tazkia Bogor.